Kamis, 29 Januari 2015

Pendidikan Agama Islam Dan Kebijaksanaan Pekerti Kelas V Sd/Mi Pelajaran 4: Bulan Ramadhan Yang Indah

Berdasarkan Buku Pelajaran Kelas V SD/MI untuk Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa pada pelajaran 4 tentang Bulan Ramadhan yang Indah berisi klarifikasi tentang:
  • Puasa di Bulan Ramadhan
  • Memperbanyak Kebaikan di bulan Ramadhan
  • Manfaat Puasa Ramadhan.


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas V SD/MI Pelajaran 4: Bulan Ramadhan yang Indah

A. Puasa di Bulan Ramadhan

Ikutilah percakapan dua orang yang berteman, Ali dan Feri, berikut ini.
“Fer, saya melihat wajahmu kurang ceria hari ini, ada apa?” sapa Ali. “Kamu kan tahu Ali, kini ini bulan Ramadhan, saya sedang berpuasa,“ jawabnya. “Ooo, kau sedang berpuasa, baguslah. Tetapi, kenapa kau kelihatan begitu lemas?”.

“Ali, saya katakan kepadamu sejujurnya, tahun ini saya berniat untuk melaksanakan puasa penuh satu bulan”. Sebelumnya puasa saya tidak pernah penuh satu bulan. “Biarlah saya lapar dan kelihatan lemas, asal Allah Swt. sayang sama saya,” lanjut Feri. “Niatmu cantik sekali Fer. Selama ini, saya juga melaksanakan puasa penuh satu bulan, alasannya yakni saya berharap kasih sayang Allah Swt., timpal Ali”.

1. Mengapa Harus Berpuasa?

“Suatu waktu, Ali pernah bertanya dalam hati. Mengapa Tuhan menyuruh insan berpuasa, tidak boleh makan dan minum semenjak terbit fajar hingga karam matahari“? Pertanyaan itu sanggup terjawab sesudah bapak gurunya memberi tahu di sekolah ketika pelajaran agama.


Ikutilah pelajaran berikut.

2. Puasa Hadiahnya “Takwa”

Di dalam Q.S. al-Baqarah/2: 183, Allah Swt. telah menjanjikan bagi orang yang berpuasa dengan baik akan mendapat predikat “takwa”. Apa yang di maksud dengan takwa? Takwa ialah melaksanakan semua perintah Allah Swt. dan menghindari semua larangan-Nya. Orang yang
sungguh-sungguh bertakwa hidupnya tenteram dan bahagia, kemudian di alam abadi kelak akan memperoleh taman nirwana yang sangat indah dan senang selama-lamanya.

Berpuasa yang baik, harus memahami dan mengikuti ketentuan-ketentuannya.

Puasa dalam bahasa Arab disebut saum atau siyam, artinya menahan diri dari segala sesuatu, menyerupai menahan makan, minum, nafsu, dan menahan berbicara yang tidak bermanfaat. Sedangkan puasa berdasarkan pemikiran agama Islam artinya menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya semenjak terbit
fajar hingga terbenam matahari, dengan niat dan beberapa syarat.

Baca: Pengertian Puasa, Ketentuan dan Manfaat berpuasa di bulan suci Ramadhan

Apabila ketentuan-ketentuan tersebut sanggup dipenuhi, puasa seseorang sanggup memberi manfaat dan niscaya memperoleh predikat takwa.

Pelajari dengan sungguh-sungguh ketentuan-ketentuan puasa berikut ini!

a. Syarat wajib puasa, artinya apabila syarat-syarat ini terdapat pada diri seseorang, maka orang tersebut wajib berpuasa, yaitu:
  1. Berakal sehat. Orang gila/hilang nalar tidak wajib berpuasa.
  2. Balig atau dewasa. Anak-anak yang belum balig tidak wajib berpuasa.
  3. Kuat berpuasa. Orang yang lemah fisik tidak wajib berpuasa. Misalnya lemah alasannya yakni bau tanah boleh tidak puasa tetapi menggantinya dengan fidyah. Demikian juga orang yang sedang sakit boleh tidak puasa tetapi wajib mengganti puasa dihari lain sesudah sembuh.

Apakah fidyah itu? Fidyah yakni denda sebagai ganti bagi orang yang tidak bisa melaksanakan puasa. Caranya yakni memberi makan setiap hari (sejumlah hari di mana orang yang bersangkutan tidak berpuasa) kepada orang yang fakir atau miskin. Banyaknya satu mud. Satu mud yakni ukuran berat 626 gram. Fidyah bisa berupa beras atau masakan pokok yang mengenyangkan.

b. Syarat sah puasa, artinya apabila syarat ini terdapat pada seseorang maka puasanya sah, yaitu sebagai berikut.
  1. Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak sah berpuasa.
  2. Berakal, orang yang tidak berakal (gila) atau orang yang dalam keadaan mabuk tidak sah berpuasa.
  3. Mumayyiz/Tamyiz, yaitu cerdas dan sanggup membedakan antara yang baik dan buruk.
  4. Suci dari haid bagi wanita. Orang yang haid tidak sah berpuasa. Adapun nifas yakni kondisi sesudah seorang ibu melahirkan. Mereka juga tidak sah berpuasa.
  5. Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa (bulan Ramadhan). Kita dihentikan berpuasa pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Haji.
Baca: Makna Serta Hikmah Idul Fitri dan Arti Kata Ucapan Lebaran


c. Rukun puasa ada dua.
Pertama, berniat, yaitu menyengaja puasa Ramadhan. Waktunya sesudah matahari terbenam hingga sebelum terbit fajar saddiq.

Kedua, menahan dari segala yang sanggup membatalkan puasa mulai dari terbit fajar saddiq hingga terbenam matahari.

Baca: Bulan Suci bulan pahala : Pengertian, Hikmah dan Rukun Puasa Ramadhan


1. Hal yang Membatalkan Puasa
  • Makan atau minum dengan sengaja.
  • Muntah dengan sengaja
  • Datang bulan/haid atau melahirkan
  • Hilang akal/gila walaupun sebentar
  • Murtad (keluar dari agama Islam).


2. Hal-hal yang Merusak Pahala Puasa
Apabila seseorang sedang berpuasa, kemudian melaksanakan perbuatan tercela maka rusak atau berkurang pahala ibadah puasanya. Contoh perbuatan tercela: yakni berdusta, menghina, menghasut, memfitnah, berkata kotor, tubruk atau bertengkar, dan sebagainya. Apabila seseorang sedang berpuasa tetapi melaksanakan perkelahian, maka puasanya tetap sah namun tidak mendapat pahala.


B. Memperbanyak Kebaikan di bulan Ramadhan

Mari memperbanyak kebaikan di bulan Ramadhan. Karena Rasulullah saw. suka berbuat kebaikan. Berikut ini yakni contoh-contoh perbuatan baik yang selalu dilakukan beliau.

1. Salat Tarawih Berjamaah Di Malam Hari Setelah Salat Isya.

Setiap malam pada bulan Ramadhan orang-orang pandai balig cukup akal dan anak-anak, pria dan perempuan, berbondong-bondong pergi ke masjid, musolah. Mereka melaksanakan salat tarawih dan witir.

2. Tadarus al-Qur’an

Tadarus al-Qur’an artinya membaca al-Qur’an secara tartil dengan tajwid dan makhraj yang benar atau dengan bacaan yang fasih. Selain membaca, ada lagi yang mempelajari isi kandungan al-Qur’an. Tadarus sanggup dilaksanakan sendiri-sendiri atau dengan cara bergantian, yaitu salah seorang penerima membaca al-Qur’an sedangkan yang lainnya menyimak atau memperhatikan bacaan tersebut. Ketika dijumpai kesalahan membaca, maka penerima yang lainnya segera membenarkannya sesuai dengan bacaan semestinya. Tidak dibenarkan kalau salah seorang membaca al-Qur’ān sedangkan yang lainnya asik bercerita di bersahabat orang yang membaca al-Qur’an tersebut.

3. Memperbanyak Sedekah

Bersedekah maksudnya memperlihatkan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain dengan niat tulus alasannya yakni mengharap rida Allah Swt.


C. Manfaat Puasa Ramadhan

Mari meraih manfaat ibadah puasa Ramadhan. Manfaat orang yang berpuasa terutama puasa Ramadhan sangat banyak, di antaranya hal-hal berikut.

1. Ungkapan Rasa Syukur kepada Allah Swt.

Ibadah puasa dan ibadah lainnya merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah Swt.

2. Melatih Kejujuran

Di ketika berpuasa, kita menahan lapar dan dahaga, bisa untuk tidak makan dan minum meskipun tidak ada yang melihat. Kita yakin bahwa Allah Swt. Maha Melihat

3. Menanamkan Rasa Kasih Sayang

Dengan berpuasa, kita sanggup mencicipi penderitaan orang lain. Banyak di antara mereka kelaparan dan kehausan. Sesama manusia, kita harus mengasihi dan mengasihi dengan memperlihatkan derma supaya mereka juga mencicipi kebahagiaan.

4. Sehat Jasmani dan Rohani

Orang yang berpuasa akan mencicipi sehat jasmani dan rohaninya. Rasulullah saw. pernah mengatakan: “Puasalah kamu, supaya sehat”.

5. Melatih Kesabaran (Pengendalian Diri)

Ibadah puasa sanggup juga membentuk perilaku sabar. Sedangkan sabar yakni perilaku utama untuk sukses. Contohnya, orang yang ingin sukses dan berprestasi di sekolah harus sabar dalam belajar. Ingin sukses bermain bola harus juga sabar berlatih. Ingin sukses masuk nirwana sekalipun harus sabar mentaati perintah Allah Swt. Makara bagi yang ingin sukses di dunia dan alam abadi harus memakai perilaku sabar.



Rangkuman Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas V SD/MI Pelajaran 4: Bulan Ramadhan yang Indah

1. Puasa Ramadhan yakni perintah Allah Swt. sebagaimana terdapat dalam Q.S. al-Baqarah/2: 183.

2. Berpuasa pada bulan Ramadhan untuk meraih derajat tertinggi, yaitu “takwa”.

3. Puasa mempunyai ketentuan-ketentuan, menyerupai syarat wajib puasa, syarat sah puasa, rukun puasa, dan yang membatalkan puasa.

4. Pada bulan puasa dianjurkan memperbanyak amal ibadah, menyerupai salat tarawih berjamaah, tadarus al-Qur’an, dan memperbanyak sedekah.

5. Puasa Ramadhan mengandung banyak manfaat, di antaranya ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt., melatih kejujuran, menanamkan rasa kasih sayang, sehat jasmani dan rohani, dan melatih kesabaran (pengendalian diri).


SOAL

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan jelas.

1. Sebutkan arti كُتِبَ yang terdapat dalam Q.S. al-Baqarah/2: 183.

2. Orang yang berpuasa akan meraih takwa. Apa arti takwa? Jelaskan.

3. Sebutkan arti puasa berdasarkan bahasa Arab.

4. Sebutkan arti puasa berdasarkan pemikiran Islam.

5. Apakah boleh orang hilang nalar berpuasa? Jelaskan.

6. Apakah sah puasa orang yang sudah mumayyiz? Jelaskan.

7. Apa arti mumayyiz? Jelaskan.

8. Rukun puasa ada dua. Jelaskan keduanya.

9. Jelaskan sesuai pengetahuanmu dua manfaat orang yang berpuasa.

10. Apakah terdapat kekerabatan antara puasa dengan sabar? Jelaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar