Senin, 16 Februari 2015

Pelajaran Sejarah: Peringatan Hari Laut Nasional 23 September Indonesia

KURIKULUM PELAJARAN: Banyak para pakar maupun andal sejarah beropini ihwal apa pengertian dari sejarah, salah satunya misalnya Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan andal aturan yang telah dihormati sebagai satria nasional Indonesia. Menurut Yamin, Sejarah yakni suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa kejadian yang sanggup dibuktikan dengan materi kenyataan. Indonesia sendiri mempunyai banyak kejadian penting dan bersejarah yang mesti diketahui bukan hanya pelajar, siswa, mahasiswa namun juga khalayak umum. Mengenal sejarah sangat penting salah penting sebagaimana kita mengenal jati diri bangsa. Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam budaya, bahasa dan bahasa, selain itu Indonesia juga dikenal sebagai poros maritim dunia.


Tentu bagi beberapa orang yang mempelajari ihwal maritim tentu sangat mengetahui bahwa di Indonesia, peringatan hari Maritim Nasional jatuh pada tanggal 23 September setiap tahun BUKAN pada tanggal 21 Agustus. Mengutip maritimnew, Polemik penetapan Hari Maritim Nasional di tengah berjalannya visi poros maritim dunia tak urung tuntas. Kendati ada pihak yang mengusulkan hari ini, tanggal 21 Agustus sebagai Hari Maritim Nasional namun dinilai alasannya yakni masih kurang kuat.


Alasannya, penyerangan rakyat kepada Gudang Militer Jepang di Pulau Nyamukan, Surabaya, 4 hari sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yaitu 21 Agustus 1945 dikumandangkan tidak sanggup dijadikan ukuran dalam memutuskan Hari Maritim. Pasalnya banyak kawasan menyerupai Sibolga, Cirebon, Tanjung Priok dan Tegal yang melaksanakan upaya yang sama untuk memperkuat persenjataan rakyat (saat itu belum ada BKR, TKR dan TNI).


Secara singkat, Peringatan Hari Maritim Nasional seharusnya bertepatan dengan Musyawarah Maritim pertama dan terakhir kalinya yang jatuh pada tanggal 23 September tahun 1963 di masa Pemerintahan Bung Karno. Bahkan tanggal tanggal 23 September sudah ditetapkan sebagai Hari Maritim Nasional melalui landasan hukumnya yaitu Keppres Nomor 249 tahun 1964.


Artinya, dalam sejarah kemaritiman, Presiden RI ke-I Soekarno telah menerbitkan Surat Keppres Nomor 249 tahun 1964 ihwal penetapan tanggal 23 September menjadi Hari Maritim Nasional tentu hal tersebut sejalan dengan tekadnya menjadikan Indonesia berjaya sebagai negara maritim.


Sayangnya, masih saja terdapat goresan pena bertema Peringatan Hari Maritim Nasional 21 Agustus yang semenstinya Peringatan Hari maritim Nasional jatuh pada 23 September 2019 setiap tahun di Indonesia.

 Banyak para pakar maupun andal sejarah beropini ihwal apa pengertian dari sejarah PELAJARAN SEJARAH: PERINGATAN HARI MARITIM NASIONAL 23 SEPTEMBER INDONESIA


Baca:

    maritimnew, Polemik penetapan Hari Maritim Nasional di tengah berjalannya visi poros maritim dunia tak urung tuntas. Kendati ada pihak yang mengusulkan hari ini, tanggal 21 Agustus sebagai Hari Maritim Nasional namun dinilai alasannya yakni masih kurang kuat.


    Alasannya, penyerangan rakyat kepada Gudang Militer Jepang di Pulau Nyamukan, Surabaya, 4 hari sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yaitu 21 Agustus 1945 dikumandangkan tidak sanggup dijadikan ukuran dalam memutuskan Hari Maritim. Pasalnya banyak kawasan menyerupai Sibolga, Cirebon, Tanjung Priok dan Tegal yang melaksanakan upaya yang sama untuk memperkuat persenjataan rakyat (saat itu belum ada BKR, TKR dan TNI).


    Secara singkat, Peringatan Hari Maritim Nasional seharusnya bertepatan dengan Musyawarah Maritim pertama dan terakhir kalinya yang jatuh pada tanggal 23 September tahun 1963 di masa Pemerintahan Bung Karno. Bahkan tanggal tanggal 23 September sudah ditetapkan sebagai Hari Maritim Nasional melalui landasan hukumnya yaitu Keppres Nomor 249 tahun 1964.


    Artinya, dalam sejarah kemaritiman, Presiden RI ke-I Soekarno telah menerbitkan Surat Keppres Nomor 249 tahun 1964 ihwal penetapan tanggal 23 September menjadi Hari Maritim Nasional tentu hal tersebut sejalan dengan tekadnya menjadikan Indonesia berjaya sebagai negara maritim.


    Sayangnya, masih saja terdapat goresan pena bertema Peringatan Hari Maritim Nasional 21 Agustus yang semenstinya Peringatan Hari maritim Nasional jatuh pada 23 September 2019 setiap tahun di Indonesia.

     Banyak para pakar maupun andal sejarah beropini ihwal apa pengertian dari sejarah PELAJARAN SEJARAH: PERINGATAN HARI MARITIM NASIONAL 23 SEPTEMBER INDONESIA


    Baca:

      maritimnew, Polemik penetapan Hari Maritim Nasional di tengah berjalannya visi poros maritim dunia tak urung tuntas. Kendati ada pihak yang mengusulkan hari ini, tanggal 21 Agustus sebagai Hari Maritim Nasional namun dinilai alasannya yakni masih kurang kuat.


      Alasannya, penyerangan rakyat kepada Gudang Militer Jepang di Pulau Nyamukan, Surabaya, 4 hari sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yaitu 21 Agustus 1945 dikumandangkan tidak sanggup dijadikan ukuran dalam memutuskan Hari Maritim. Pasalnya banyak kawasan menyerupai Sibolga, Cirebon, Tanjung Priok dan Tegal yang melaksanakan upaya yang sama untuk memperkuat persenjataan rakyat (saat itu belum ada BKR, TKR dan TNI).


      Secara singkat, Peringatan Hari Maritim Nasional seharusnya bertepatan dengan Musyawarah Maritim pertama dan terakhir kalinya yang jatuh pada tanggal 23 September tahun 1963 di masa Pemerintahan Bung Karno. Bahkan tanggal tanggal 23 September sudah ditetapkan sebagai Hari Maritim Nasional melalui landasan hukumnya yaitu Keppres Nomor 249 tahun 1964.


      Artinya, dalam sejarah kemaritiman, Presiden RI ke-I Soekarno telah menerbitkan Surat Keppres Nomor 249 tahun 1964 ihwal penetapan tanggal 23 September menjadi Hari Maritim Nasional tentu hal tersebut sejalan dengan tekadnya menjadikan Indonesia berjaya sebagai negara maritim.


      Sayangnya, masih saja terdapat goresan pena bertema Peringatan Hari Maritim Nasional 21 Agustus yang semenstinya Peringatan Hari maritim Nasional jatuh pada 23 September 2019 setiap tahun di Indonesia.

       Banyak para pakar maupun andal sejarah beropini ihwal apa pengertian dari sejarah PELAJARAN SEJARAH: PERINGATAN HARI MARITIM NASIONAL 23 SEPTEMBER INDONESIA


      Baca:

        maritimnew, Polemik penetapan Hari Maritim Nasional di tengah berjalannya visi poros maritim dunia tak urung tuntas. Kendati ada pihak yang mengusulkan hari ini, tanggal 21 Agustus sebagai Hari Maritim Nasional namun dinilai alasannya yakni masih kurang kuat.


        Alasannya, penyerangan rakyat kepada Gudang Militer Jepang di Pulau Nyamukan, Surabaya, 4 hari sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yaitu 21 Agustus 1945 dikumandangkan tidak sanggup dijadikan ukuran dalam memutuskan Hari Maritim. Pasalnya banyak kawasan menyerupai Sibolga, Cirebon, Tanjung Priok dan Tegal yang melaksanakan upaya yang sama untuk memperkuat persenjataan rakyat (saat itu belum ada BKR, TKR dan TNI).


        Secara singkat, Peringatan Hari Maritim Nasional seharusnya bertepatan dengan Musyawarah Maritim pertama dan terakhir kalinya yang jatuh pada tanggal 23 September tahun 1963 di masa Pemerintahan Bung Karno. Bahkan tanggal tanggal 23 September sudah ditetapkan sebagai Hari Maritim Nasional melalui landasan hukumnya yaitu Keppres Nomor 249 tahun 1964.


        Artinya, dalam sejarah kemaritiman, Presiden RI ke-I Soekarno telah menerbitkan Surat Keppres Nomor 249 tahun 1964 ihwal penetapan tanggal 23 September menjadi Hari Maritim Nasional tentu hal tersebut sejalan dengan tekadnya menjadikan Indonesia berjaya sebagai negara maritim.


        Sayangnya, masih saja terdapat goresan pena bertema Peringatan Hari Maritim Nasional 21 Agustus yang semenstinya Peringatan Hari maritim Nasional jatuh pada 23 September 2019 setiap tahun di Indonesia.

         Banyak para pakar maupun andal sejarah beropini ihwal apa pengertian dari sejarah PELAJARAN SEJARAH: PERINGATAN HARI MARITIM NASIONAL 23 SEPTEMBER INDONESIA




        Agar pelajar, mahasiswa tidak tersesat maupun lupa ihwal pelajarancg sejarah khususnya ihwal peringatan hari maritim 23 September Nasional, Karena akan berakibat fatal bagi perjalanan poros maritim bila sejarah maritim Indonesia tidak mempunyai ketetapan niscaya yang mengakibatkan terpecahnya pendapat-pendapat yang berbeda dari para andal sejarah maupun kemaritiman Nasional.


        Tentu ini juga akan berakibat fatal bagi perjalanan sejarah Indonesia sendiri, menyerupai kita akan banyak melihat goresan pena dalam kata-kata mengangkat tema hari peringatan Maritim Nasional. Ada yang menuliskan tanggal 21 Agustus 2019 sebagai Peringatan Hari Maritim Nasional dan terdapat pula tanggal 23 September 2019.


        Menghidari ketimpangan pemahaman pelajaran sejarah ihwal Peringatan Hari Maritim Nasional Indonesia 23 Sepetember 2019, Adabaiknya bagi guru maupun pelajar mencari literasi terpercaya mengenai Hari Maritim di Indonesia, sehingga ketika akan menyemarakkan aktivitas program peringatan hari maritim nasional sampai menunjukkan ucapan selamat sebagai doa dan cita-cita kepada kemaritiman Indonesia dalam memperingati momentum bersejarahnya kita sudah yakin kapan gotong royong Hari Maritim Nasional diperingati?.


        SEJARAH HARI MARITIM NASIONAL

        DEKLARASI DJUANDA 1957

        Deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa maritim Indonesia yakni termasuk maritim sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI


        SURAT KEPUTUSAN PRESIDEN RI TAHUN 1964

        Melalui Musyawarah Nasional (Munas) Maritim I Surat Keputusan No. 249 Tahun 1964, berisi Penetapan 23 September menjadi Hari Maritim Nasional oleh Presiden Soekarno


        Saran terbaik yakni mengunjungi situs resmi maritim.go.id sebagai literasi dalam menjawab soal ihwal kapan peringatan Hari Maritim Nasional Indonesia.


        Harapan pelajarancg.blogspot.com dengan mengetahui 23 Sepetember sebagai peringatan hari Maritim Nasional tentu secara perlahan akan berkurang pendapat siswa yang menyampaikan selamat memperingati hari Maritim Nasional 21 Agustus 2019 selain itu pengetahuan sejarah kita akan bertambah dengan literatur terpercaya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar