Minggu, 01 Februari 2015

Pengertian Puasa Ketentuan, Dan Manfaat Puasa Ramadhan

Puasa yaitu karakteristik moral dan spiritual Islam yang unik. Didefinisikan secara harfiah, kata berpuasa berarti menjauhkan "sepenuhnya" dari makanan, minuman, korelasi intim dan merokok, sebelum fajar hingga matahari terbenam, selama bulan Ramadhan, bulan kesembilan tahun Islam. Tetapi jikalau kita membatasi makna Puasa Islam hanya pada pengertian literal dari ucapan ini, kita akan keliru.

Baca: Bulan Suci Ramadhan: Pengertian, Hikmah dan Rukun Puasa Ramadhan

Puasa yaitu karakteristik moral dan spiritual Islam yang unik Pengertian Puasa Ketentuan, dan Manfaat Puasa Ramadhan


Ketika Islam memperkenalkan pranata atau institusi yang merupakan salah satu dari rukun Islam ini, agama Islam menanam pohon kebajikan yang tak terbatas dan produk yang tak ternilai. Berikut ini klarifikasi perihal makna spiritual dari Puasa dalam Agama Islam:
  • Puasa mengajarkan insan prinsip Cinta yang tulus: alasannya yaitu ketika umat Islam melaksanakan ibadah Puasa, dia melakukannya alasannya yaitu cinta yang mendalam kepada Allah. Dan Muslim yang benar-benar menyayangi Allah yaitu umat yang benar-benar tahu apa itu cinta.
  • Puasa memperlengkapi insan dengan perasaan kreatif perihal keinginan dan pandangan optimis perihal kehidupan; alasannya yaitu ketika dia berpuasa dia berharap untuk menyenangkan Allah dan mencari rahmat-Nya.
  • Puasa menanamkan dalam diri insan keutamaan sejati dari pengabdian yang efektif, pengabdian yang jujur ​​dan kedekatan dengan Allah SWT; alasannya yaitu ketika dia berpuasa dia melakukannya semata untuk Allah SWT dan hanya demi Dia.
  • Puasa memupuk hati nurani yang sehat dan bijaksana; alasannya yaitu orang yang berpuasa menyimpan puasanya secara diam-diam maupun di depan umum. Dalam kata ucapan berpuasa, khususnya, tidak ada otoritas duniawi untuk menyidik sikap insan atau memaksanya untuk menjalankan puasa. Umat Islam menyimpannya untuk menyenangkan Allah dan memuaskan hati nuraninya sendiri dengan setia di daerah umum. Tidak ada cara yang lebih baik untuk menumbuhkan hati nurani yang sehat dalam diri manusia.
  • Puasa Ramadhan mengindoktrinasi insan dalam kesabaran dan tidak mementingkan diri sendiri, alasannya yaitu melalui puasa, dia mencicipi sakitnya kekurangan tetapi dia menanggungnya dengan sabar.
  • Puasa yaitu pelajaran efektif dalam penerapan moderasi dan kemauan keras.
  • Berpuasa juga memberi insan jiwa yang transparan, pikiran jernih, dan badan yang ringan.
  • Berpuasa menunjukkan kepada insan cara gres penghematan yang bijaksana dan penganggaran yang sehat.
  • Berpuasa memungkinkan insan untuk menguasai seni Kemampuan Beradaptasi dengan Dewasa. Kita sanggup dengan gampang memahami pada dasarnya begitu kita menyadari bahwa puasa menciptakan insan mengubah seluruh jalan hidupnya sehari-hari.
  • Berpuasa alasan insan dalam disiplin dan kelangsungan hidup yang sehat.
  • Puasa Ramadhan berasal dalam diri insan roh sejati dari kepemilikan sosial, persatuan dan persaudaraan, kesetaraan di hadapan Allah serta di hadapan hukum.
  • Berpuasa di bulan Ramadhan yaitu resep Ilahi untuk jaminan diri dan kontrol diri.


Ramadhan puasa wajib bagi setiap Muslim yang bertanggung jawab dan sehat. Tetapi ada saat-saat lain ketika dianjurkan untuk melaksanakan puasa sukarela, sehabis Tradisi Nabi Muhammad. Di antara waktu-waktu ini yaitu hari Senin dan Kamis setiap minggu, beberapa hari setiap bulan dalam dua bulan yang menandai kedatangan Ramadhan, yaitu, bulan Rajab dan bulan sya'ban, enam hari sehabis Ramadhan sehabis 'Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, bagi yang berhalangan puasa dibulan Ramadhan dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka kita harus mengganti puasa setiap hari dalam bulan apa pun sepanjang tahun, kecuali pada Hari Raya Idul Fitri dan Jumat ketika tidak ada Muslim yang boleh berpuasa.

Namun, sekali lagi bahwa satu-satunya puasa wajib yaitu Ramadhan yang mungkin 29 atau 30 hari, tergantung pada posisi bulan. Puasa Ramadhan yaitu rukun Islam, dan apabila tidak melaksanakan nya tanpa alasan yang masuk logika yaitu dosa besar di hadapan Allah.


Pengertian Puasa Ramadhan

Secara etimologi kata puasa jikalau dilihat dalam bahasa Arab disebut saum atau siyam, artinya menahan diri dari segala sesuatu, menyerupai menahan makan, minum, nafsu, dan menahan berbicara yang tidak bermanfaat. Sedangkan puasa berdasarkan fatwa agama Islam artinya menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya semenjak terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat dan beberapa syarat.

Siapa yang harus berpuasa?

Puasa Ramadhan yaitu wajib bagi setiap Muslim, laki-laki atau wanita, yang telah memenuhi ketentuan-ketentuan atau syarat:

Syarat wajib puasa

Syarat wajib artinya apabila syarat-syarat ini terdapat pada diri seseorang, maka orang tersebut wajib berpuasa, yaitu:
  1. Berakal sehat. Orang gila/hilang logika tidak wajib berpuasa.
  2. Balig atau dewasa. Anak-anak yang belum balig tidak wajib berpuasa.
  3. Kuat berpuasa. Orang yang lemah fisik tidak wajib berpuasa. Misalnya lemah alasannya yaitu renta boleh tidak puasa tetapi menggantinya dengan fidyah. Demikian juga orang yang sedang sakit boleh tidak puasa tetapi wajib mengganti puasa dihari lain sehabis sembuh.


Apakah fidyah itu? Fidyah yaitu denda sebagai ganti bagi orang yang tidak bisa melaksanakan puasa. Caranya yaitu memberi makan setiap hari (sejumlah hari di mana orang yang bersangkutan tidak berpuasa) kepada orang yang fakir atau miskin. Banyaknya satu mud. Satu mud yaitu ukuran berat 626 gram. Fidyah bisa berupa beras atau masakan pokok yang mengenyangkan.

Syarat sah puasa

Syarat sah puasa, artinya apabila syarat ini terdapat pada seseorang maka puasanya sah, yaitu sebagai berikut.
  1. Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak sah berpuasa.
  2. Berakal, orang yang tidak berakal (gila) atau orang yang dalam keadaan mabuk tidak sah berpuasa.
  3. Mumayyiz/Tamyiz, yaitu cerdas dan sanggup membedakan antara yang baik dan buruk.
  4. Suci dari haid bagi wanita. Orang yang haid tidak sah berpuasa. Adapun nifas yaitu kondisi sehabis seorang ibu melahirkan. Mereka juga tidak sah berpuasa.
  5. Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa (bulan Ramadhan). Kita dihentikan berpuasa pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Haji.


Rukun

Adapun rukun puasa ada dua. Pertama, berniat, yaitu menyengaja puasa Ramadhan. Waktunya
sehabis matahari terbenam hingga sebelum terbit fajar saddiq. Kedua, menahan dari segala yang sanggup membatalkan puasa mulai dari terbit fajar saddiq hingga terbenam matahari.

Hal yang Membatalkan Puasa

Adapun hal-hal yang sanggup membatalkan puasa adalah:
  1. Makan atau minum dengan sengaja.
  2. Muntah dengan sengaja
  3. Datang bulan/haid atau melahirkan
  4. Hilang akal/gila walaupun sebentar
  5. Murtad (keluar dari agama Islam).


Hal yang Merusak Pahala Puasa

Adapun hal-hal yang sanggup merusak pahala puasa yaitu apabila seseorang sedang berpuasa, kemudian melaksanakan perbuatan tercela maka rusak atau berkurang pahala ibadah puasanya. Contoh perbuatan tercela: yaitu berdusta, menghina, menghasut, memfitnah, berkata kotor, adu atau bertengkar,
dan sebagainya. Apabila seseorang sedang berpuasa tetapi melaksanakan perkelahian, maka puasanya tetap sah namun tidak mendapat pahala.


Memperbanyak Kebaikan di bulan Ramadhan

Mari memperbanyak kebaikan di bulan Ramadhan. Karena Rasulullah saw. suka berbuat kebaikan. Berikut ini yaitu contoh-contoh perbuatan baik yang selalu dilakukan beliau.

1. Salat Tarawih Berjamaah Di Malam Hari Setelah Salat Isya.

Setiap malam pada bulan Ramadhan orang-orang arif balig cukup akal dan anak-anak, laki-laki dan perempuan, berbondong-bondong pergi ke masjid, musallah. Mereka melaksanakan salat tarawih dan witir.

2. Tadarus al-Qur'an

Tadarus al-Qur'an artinya membaca al-Qur'an secara tartil dengan tajwid dan makhraj yang benar atau dengan bacaan yang fasih. Selain membaca, ada lagi yang mempelajari isi kandungan al-Qur'an. Tadarus sanggup dilaksanakan sendiri-sendiri atau dengan cara bergantian, yaitu salah seorang penerima membaca al-Qur'an sedangkan yang lainnya menyimak atau memperhatikan bacaan tersebut. Ketika dijumpai kesalahan membaca, maka penerima yang lainnya segera membenarkannya sesuai dengan bacaansemestinya. Tidak dibenarkan jikalau salah seorang membaca al-Qur'an sedangkan yang lainnya asik bercerita di erat orang yang membaca al-Qur'an tersebut.

3. Memperbanyak Sedekah

Bersedekah maksudnya memperlihatkan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain dengan niat lapang dada alasannya yaitu mengharap ridha Allah Swt.

Apabila ketentuan-ketentuan diatas sanggup dipenuhi, puasa seseorang sanggup memberi manfaat dan niscaya memperoleh predikat takwa.


Manfaat Puasa Ramadhan

Mari meraih manfaat ibadah puasa Ramadhan. Manfaat-manfaat orang yang berpuasa terutama puasa Ramadhan sangat banyak, di antaranya hal-hal berikut.

1. Ungkapan Rasa Syukur kepada Allah Swt.

Ibadah puasa dan ibadah lainnya merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah Swt.

2. Melatih Kejujuran

Di ketika berpuasa, kita menahan lapar dan dahaga, bisa untuk tidak makan dan minum meskipun tidak ada yang melihat. Kita yakin bahwa Allah Swt. Maha Melihat

3. Menanamkan Rasa Kasih Sayang

Dengan berpuasa, kita sanggup mencicipi penderitaan orang lain. Banyak di antara mereka kelaparan dan kehausan. Sesama manusia, kita harus mengasihi dan menyayangi dengan memperlihatkan dukungan biar mereka juga mencicipi kebahagiaan.

4. Sehat Jasmani dan Rohani

Orang yang berpuasa akan mencicipi sehat jasmani dan rohaninya. Rasulullah saw. pernah mengatakan: “Puasalah kamu, supaya sehat”.

5. Melatih Kesabaran (Pengendalian Diri)

Ibadah puasa sanggup juga membentuk sikap sabar. Sedangkan sabar yaitu sikap utama untuk sukses. Contohnya, orang yang ingin sukses dan berprestasi di sekolah harus sabar dalam belajar. Ingin sukses bermain bola harus juga sabar berlatih. Ingin sukses masuk nirwana sekalipun harus sabar mentaati perintah Allah Swt. Makara bagi yang ingin sukses di dunia dan alam abadi harus memakai sikap sabar.


Kesimpulan Pengertian Puasa Ketentuan, dan Manfaat Puasa Ramadhan


Puasa Ramadhan yaitu perintah Allah Swt. sebagaimana terdapat dalam al-Qur'an Surah al-Baqarah ayat 183.

Berpuasa pada bulan Ramadhan untuk meraih derajat tertinggi, yaitu “takwa”.

Puasa mempunyai ketentuan-ketentuan, menyerupai syarat wajib puasa, syarat sah puasa, rukun puasa, dan yang membatalkan puasa.

Pada bulan pahala dianjurkan memperbanyak amal ibadah, menyerupai salat tarawih berjamaah, tadarus al-Qur'an, dan memperbanyak sedekah.

Puasa Ramadhan mengandung banyak manfaat, di antaranya ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt., melatih kejujuran, menanamkan rasa kasih sayang, sehat jasmani dan rohani, dan melatih kesabaran (pengendalian diri).




Daftar Pustaka:

El-Ashi,Arafat, Dr. Fasting in Islam. Muslim World League Canada Office

Ghozaly, Feisal dan Ismail, Buchori Achmad. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD/MI KELAS 5 Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar