Dalam goresan pena Pelajaran Sejarah kali ini mari kita mengenai Asal undangan dan Tema Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Tahun 2019. Sedang goresan pena Pedoman untuk Juknis atau panduan upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2019 akan pelajarancg bahas dalam artikel tersendiri.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober setiap tahun mempunyai sejarah penting yang panjang apabila dilihat dari asal mula peringatan. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diselenggarakan setiap tanggal 1 Oktober dimaksudkan untuk mengenang hari Peristiwa G 30 S / PKI yaitu insiden yang selalu dikaitkan dengan kesaktian pancasila lantaran pada insiden tersebut terbukti ampuhnya kesaktian pancasila. Tidak hanya itu, kesaktian pancasila juga terdapat dalam setiap butir-butir pancasila itu sendiri yang telah disahkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Oleh lantaran karenanya ini juga merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu insiden bersejarah kepancasilaan yang menawarkan inspirasi/motivasi bagi seluruh bangsa Indonesia.
Kesaktian pancasila, apabila mendengar kata tersebut tentu saja kita juga akan teringat pada insiden G 30 S / PKI yang memperlihatkan bahwa pancasila itu sakti. Kesaktian pancasila pada insiden G 30 S / PKI sanggup dibuktikan lantaran pada ketika itu pancasila ampuh dan berhasil menghalau serta menumpas komunis dan PKI dari muka bumi Indonesia dan menyelamatkan bangsa dari kehancuran pada percobaan perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh PKI tahun 1965. Tidak hanya itu, kesaktian pancasila sanggup dibuktikan , dalam butir pancasila ditegaskan bahwa pancasila sebagai dasar negara Indonesia menyebut adanya persatuan. Oleh lantaran itu, pancasila amat menekankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Namun lantaran bangsa Indonesia juga mempunyai kebinekaan, pancasila menekan persatuan dan kesatuan tanpa melenyapkan kebinekaan begitu juga sebaliknya, menekankan kebinekaan dan tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Disinilah letak kesaktian pancasila tersebut, yaitu pancasila bisa membinekakan dalam persatuan dan mempersatukan dalam kebinekaan Indonesia. Bahkan, hal tersebut dijadikan asset dan kekayaan bangsa Indonesia.
Sejalan dengan tujuan dari Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober, harus dijadikan sebagai kesempatan untuk merefleksikan perihal pemaknaan nilai-nilai dan kesaktian Pancasila itu sendiri. Hal ini penting khususnya bagi generasi muda bangsa ini. Generasi gres tidak akan mempunyai rasa percaya diri dan pujian atas bangsa ini tanpa mengenali bekerjsama sejarah kehidupannya.
Pada umumnya tanggal 1 Oktober rakyat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila dengan diadakannya upacara di aneka macam instansi pemerintah, dan untuk skala nasional upacara tersebut diadakan di lokasi daerah terjadinya sejarah yaitu di Lubang Buaya. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober, harus dijadikan sebagai kesempatan untuk merefleksikan perihal pemaknaan nilai-nilai dan kesaktian Pancasila itu sendiri. Tujuan ini penting khususnya bagi generasi muda bangsa ini. Generasi gres tidak akan mempunyai rasa percaya diri dan pujian atas bangsa ini tanpa mengenali bekerjsama sejarah kehidupannya.
1. SEJARAH PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA TAHUN 2019
Sejarah telah mencatat insiden hari 1 Oktober 1965 dengan kewaspadaan dan daya juang seluruh rakyat Indonesia pengkhianatan G30S/PKI yang akan menghancurkan Pancasila sanggup ditumpas dan digagalkan sebagai hari Kesaktian dari Pancasila. Dimana pada alhasil melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 153 Tahun 1967, tanggal kewaspadaan dan daya juang seluruh rakyat Indonesia pengkhianatan G30S/PKI 1 Oktober 1965, kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Pada ketika itu, apabila ditilik Peringatan Hari Kesaktian Pascasila ini berasal dari pada insiden 30 September 1965, di mana enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh oleh beberapa orang bersenjata api. Keenam pejabat tinggi yang terbunuh tersebut adalah:
- Panglima Angkatan Darat Letjen Tentara Nasional Indonesia Ahmad Yani,
- Mayjen Tentara Nasional Indonesia R. Suprapto
- Mayjen Tentara Nasional Indonesia M.T. Haryono
- Mayjen Tentara Nasional Indonesia Siswondo Parman
- Brigjen Tentara Nasional Indonesia DI Panjaitan
- Brigjen Tentara Nasional Indonesia Sutoyo Siswomiharjo
Berdasarkan catatan sejarah Nasional, Jenderal Tentara Nasional Indonesia A. H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang sasaran namun ia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan tangan kanan AH Nasution, Letnan Satu Pierre Tandean tewas dalam perjuangan pembunuhan tersebut. Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban; AIP Karel Satsuit Tubun, Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono. Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober 1965.
Secara singkat, Terbongkarnya G 30 S/ PKI merupakan cikal bakal lahirnya "Hari Kesaktian Pancasila", yaitu setiap tanggal 1 Oktober untuk mengenang insiden tersebut. Peringatan hari kesaktian pansilan intinya adalah untuk memperkukuh pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa. Hari Kesaktian Pancasila perlu dijadikan media refleksi untuk merenungkan bagaimana bangsa Indonesia ketika ini memakai pancasila yang telah dijadikan falsafah hidup untuk pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Bahkan, seharusnya, dari tahun ke tahun, peringatan hari kesaktian pancasila perlu ditekankan lagi, sehingga rakyat Indonesia masih tetap mengmalkan dan menghayati pancasila sebagai dasar negara. Hal tersebut dikarenakan pada ketika ini, bangsa Indonesia masih kurang menghayati dan kurang mengamalkan butir-butir pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Bahkan, sebagai rakyat Indonesia yang lahir dan tumbuh di Indonesia, masih ada yang tidak hafal dengan butir-butir pancasila yang sudah ada semenjak bertahun-tahun yang lalu.
Berdasarkan sejarah singkat inilah, sudah semestinya bangsa Indonesia mempunyai tekad berpengaruh dalam membangun peningkatan nilai nasionalisme dan patriotisme dengan pondasi Pancasila, Ini bukan hanya sekedar kata mutiara ataupun ucapan selamat semata namun aplikasi bekerjsama perihal nilai-nilai Pancasila yang sangat sakti tersebut baik oleh jajaran pemerintah, pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, dan semua elemen masyarakat Indonesia.
Inilah alasan mengapa pemerintah Indonesia merasa sangat penting menyelenggarakan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya sekedar mengenal sejarah, tema dan Pedoman dalam bentuk kata bijaksana ataupun ucapan motivasi semata.
2. PEDOMAN UPACARA PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA DI TAHUN 2019
Adapun pedoman peringatan Hari Kesaktian Pancasila, yaitu sebagai berikut.
Pedoman Upacara Di Kementerian-Kementerian, Lembaga Tinggi Negara, Kejaksaan Agung, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, serta Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri
Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan di sentra secara mutatis-muntadis berlaku untuk penyelenggaraan di Kementerian-kementerian, Lembaga Tinggi Negara, Kejaksaan Agung, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, serta Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, terutama untuk urutan program pokok yang ditentukan sebagai berikut:
- Penghormatan umum kepada Inspektur Upacara, dipimpin oleh Komandan Upacara;
- Laporan Komandan Upacara, upacara siap;
- Mengheningkan cipta dipimpin oleh Inspektur Upacara; Pembacaan Teks Pancasila; Pembacaan Naskah Pembukaan Undang-undang Dasar 1945;
- Pembacaan Naskah Ikrar;
- Pembacaan Naskah Doa;
- Andhika Bhayangkari (menyesuaikan);
- Laporan Komandan Upacara, upacara selesai;
- Penghormatan umum kepada Inspektur Upacara;
- Upacara selesai.
Pimpinan pelaksanaan penyelenggaraan diserahkan kepada pimpinan Kementerian, Lembaga Tinggi Negara, Kejaksanaan Agung, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Bank Indonesia, dan/atau pejabat yang ditunjuk menurut edaran Menteri Negara/Sekretaris Negara.
Pedoman Upacara Di Kampus, Sekolah Negerri, dan Swasta
Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan di sentra secara mutatis-muntandis berlaku untuk penyelenggaraan di kampus dan sekolah-sekolah terutama untuk urutan program pokok yang ditentukan sebagai berikut:
- Penghormatan umum kepada Inspektur Upacara, dipimpin oleh Komandan Upacara;
- Laporan Komandan Upacara, upacara siap;
- Mengheningkan cipta dipimpin oleh Inspektur Upacara;
- Pembacaan Teks Pancasila;
- Pembacaan Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
- Pembacaan Naskah Ikrar;
- Pembacaan Naskah Doa;
- Andhika Bhayangkari (menyesuaikan);
- Laporan Komandan Upacara, upacara selesai;
- Penghormatan umum kepada Inspektur Upacara;
- Upacara selesai.
Pimpinan pelaksanaan penyelenggaraan diserahkan kepada Kepala Sekolah atau Rektor menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
3. TEMA PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA DI TAHUN 2019
Sebagaimana diliris dalam info Surat edaran situs resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 24 September 2019 perihal Pembentukan Panitia Pusat Penyelenggara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2019 ( SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL (HSN) 2019
4. MAKNA PEDOMAN SEJARAH DAN TEMA PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA 2019
Adapun memaknai Hari Pancasila tahun 2019 yang tersirat dalam tema dan makna peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini sanggup artikan bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan falsafah bangsa Indonesia, Perumusan sah pancasila terdapat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan kesaktian pancasila sanggup dibuktikan pada insiden G 30 S / PKI yang bisa menumpas PKI dari bumi Indonesia serta sanggup memoerstukan bangsa Indonesia. Agar pancasila tetap dijadikan dasar dan falsafah bangsa Indonesia dan biar tetap sanggup dikatakan sakti, maka sebagai bangsa Indonesia, kita berkewajiban untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan dasar negara Indonesia yang telah ada semenjak Indonesia merdeka, yaitu Pancasila, bukan sekedar kata ataupun ucapan semata.
Dalam pengertian sebagai rakyat Indonesia, yang lahir, tumbuh dan berkembang di Indonesia, kita wajib untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan dasar bangsa kita yaitu Pancasila serta meningkatkan pengamalan terhadap butir-butir Pancasila yang ketika ini sudah agak pudar sehingga pancasila tetap sakti menjadi dasar dan falsafah bangsa Indonesia.
Akhir kata dari pembahasan pelajarancg.blogspot.com mengucapkan selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila Mari jadikan peringatan ini sebagai momentum pembentukan memori kolektif untuk semakin merapatkan barisan dalam mengamankan dan mengamalkan nilai Pancasila!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar